Sugeng Rawuh ^_^

" Mugi saking serat kedik menika saged maringi faedah kagem sederek sedaya"

Rabu, 13 Maret 2013

Proposal Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling


A.    Judul
                 Penelitian yang akan dilakukan berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Demak)”

B.     Latar Belakang
                 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah merambah ke berbagai sisi kehidupan manusia. Teknologi informasi adalah salah satu dari perkembangan teknologi yang berkembang pesat, sehingga kebutuhan informasi akan terus bertambah dan dibutuhkan. Perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya yaitu pada bidang pendidikan, dalam hal ini khususnya yaitu sistem informasi di sekolah.
                 Sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan formal yang harus bisa memberikan pelayanan atau fasilitas yang terbaik untuk siswa dan orang tua siswa. Sekolah hendaknya memberikan informasi tentang perkembangan proses belajar mengajar kepada orang tua/wali siswa secara cepat, tepat dan akurat. Hal ini berdampak pada perbaikan proses belajar mengajar yang telah diterapkan untuk segera diperbaharui agar SDM yang dihasilkan setelah lulus dari sekolah berkualitas dan mampu bersaing untuk mendapatkan sekolah yang lebih tinggi.
                 Penyiapan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi berguna untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan sanggup bersaing dengan dunia kerja, tidak hanya memperhatikan sisi materi pelajaran saja tetapi proses pembentukan kepribadian siswa juga diperhatikan. Selain kepribadian, siswa juga memliki karakteristik yang berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Pemahaman tentang karakteristik individu pada siswa ini memiliki arti penting dalam interaksi belajar mengajar. Pemahaman atas karakteristik individu pada siswa bermanfaat bagi guru dalam memberikan motivasi dan bimbingan bagi setiap individu peserta didik ke arah keberhasilan belajarnya.
                 Konselor pada lembaga bimbingan dan konseling (BK) di sekolah berperan dalam proses pembentukan kepribadian siswa serta mengarahkan siswa untuk bisa lebih baik dalam mengasah kemampuan siswa pada bidang akademik sesuai dengan karakteristik individu yang dimiliki siswa. Peran tersebut dapat efektif apabila bimbingan dan konseling didukung dengan sistem terkomputerisasi yang baik di sekolah.
                 Dengan melihat adanya permasalahan yang telah dijelaskan tersebut penulis terdorong untuk melakukan penelitian tentang “Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling pada SMP Negeri 4 Demak” serta berupaya untuk membuat sebuah aplikasi sistem informasi bimbingan dan konseling berbasis desktop dengan menggunakan Delphi2010 dan database PostgreSQL sebagai software penunjang, yang diharapkan kinerja lembaga menjadi lebih baik serta memberikan pelayanan yang optimal.


C.    Rumusan Masalah
                 Masalah yang dibahas dalam penelitian yang akan dilakukan berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah bagaimana membangun dan mengimplementasikan sistem informasi bimbingan dan konseling yang terkomputerisasi sehingga dapat membantu dalam mengelola proses pada bidang bimbingan konseling di SMP Negeri 4 Demak.

D.    Batasan Penelitian
Batasan penelitian yang akan dilakukan adalah :
1.                Sistem informasi bimbingan dan konseling mengelola proses kegiatan yang berlangsung pada bimbingan konseling di SMP Negeri 4 Demak.
2.                Pengolahan data siswa dan karakteristik individu pada siswa.
3.                Pengolahan serta pembuatan laporan kedisiplinan siswa yang meliputi data absensi siswa dan data pelanggaran siswa.
4.                Pengolahan serta pembuatan laporan data layanan bimbingan dan konseling yang meliputi layanan bimbingan siswa, layanan bimbingan kelompok, layanan konseling siswa, dan layanan konseling kelompok.
5.                Membuat Sistem Informasi berbasis Desktop, menggunakan Borland Delphi7 dengan database PostgreSQL.

E.     Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a)      Tujuan Penelitian
membangun dan mengimplementasikan sistem informasi bimbingan dan konseling yang terkomputerisasi sehingga dapat membantu dalam mengelola proses pada bidang bimbingan dan konseling di SMP Negeri 4 Demak.
b)      Manfaat Penelitian
1.      Bagi pihak guru
Guru dapat mengolah proses kegiatan bimbingan dan konseling secara mudah sehingga bisa meningkatkan efektifitas kerja.
2.      Bagi pihak siswa
Meningkatkan dukungan terhadap perkembangan siswa di sekolah serta siswa mendapatkan pelayanan bimbingan dan konseling yang lebih baik.

F.     Tinjauan Pustaka
                 Penelitian mengenai sistem informasi bimbingan dan konseling bukanlah baru pertama kali ini dilakukan, sudah ada penelitian terdahulu yang meneliti tentang sistem informasi bimbingan dan konseling tersebut.
                 Penelitian yang dilakukan oleh Lurawin (2012) dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Bimbingan Konseling Terkomputerisasi pada SMP Negeri 8 Surakarta”. Penelitian ini menangani data siswi-siswi, beasiswa, dan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa dan siswa yang melakukan pelanggaran diberikan peringatan dan ada tindak lanjut untuk itu dengan sistem.
                 Penelitian lain yang serupa dilakukan oleh Muna (2010) dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Bimbingan Konseling di SMKN 2 Surabaya Berbasis JSP”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mempermudah guru dalam mengontrol tingkat kedisiplinan siswa dengan mencatat absensi siswa, dan pelanggaran yang dilakukan siswa. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui hasil rekapitulasi absensi siswa, dan history pelanggaran siswa yang dapat digunakan oleh guru dalam menentukan kenaikan kelas, dan pembinaan peserta didik.
                 Adhi (2011) pada penelitiannya yang berjudul “Sistem Informasi Bimbingan Konseling (Study Kasus di SMP Negeri 1 Srumbung)”. Penelitian ini menangani proses-proses yang terdapat dalam bimbingan konseling, dengan membangun sistem informasi manajemen bimbingan konseling berbasis desktop dan menggunakan bahasa pemrograman java.

G.    Landasan Teori
Konsep Dasar Sistem Informasi
1.      Konsep Dasar Sistem
           Secara umum sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai kelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input dalam proses transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem (Mulyanto, 2009).
2.      Konsep Dasar Informasi
           Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Suatu sistem apabila tidak mendapatkan informasi yang cukup tentu saja tidak akan bertahan lama. Informasi yang berguna bagi suatu sistem akan menghindari entropy, yaitu suatu keadaan dimana suatu sistem sudah tidak berjalan sesuai dengan tujuannya atau keadaan dimana suatu sistem sudah hampir mati (Mulyanto, 2009).
3.      Sistem Informasi Berbasis Komputer
           Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS) merupakan suatu sistem pengolahan data menjadi informasi dengan menggunakan alat bantu pengambilan keputusan. Sistem informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah sistem informasi.
3.1  Definisi Sistem Informasi
          Sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Gambar 1 menunjukkan definisi sistem informasi.
Gambar 1. Definisi Sistem Informasi
3.2  Kemampuan Sistem Informasi
          Efraim Turban, McCean, dan James Waterbe dalam bukunya Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages, menyebutkan kemampuan sistem informasi sebagaimana berikut :
a.         Melakukan komputasi numerik bervolume besar dengan kecepatan tinggi.
b.        Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah dan cepat.
c.         Menyimpan informasi dalam jumlah yang besar dalam ruang yang kecil, tetapi mudah diakses.
d.        Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat dan murah.
e.         Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok pada suatu lokasi.
f.         Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia.
g.        Mengotomatisasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
h.        Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
i.          Melaksanakan hal-hal diatas jauh lebih murah daripada apabila dikerjakan secara manual.
3.3  Komponen Sistem Informasi
          Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware, software, data, dan jaringan. Komponen sistem informasi ditunjukkan dalam gambar 2.
Gambar 2. Komponen Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia
          Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manuia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi.
Sumber Daya Hardware
          Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi.
Sumber Daya Software
          Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang digunakan untuk memproses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur.
Sumber Daya Data
          Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi.
Sumber Daya Jaringan
          Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi.
Bimbingan dan Konseling
1.    Pengertian Bimbingan dan Konseling
                        Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku (Hikmawati, 2010).
Pengertian Bimbingan
                        Menurut Tolbert, bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari.
Pengertian Konseling
                        Konseling merupakan salah satu teknik dalam bimbingan, tetapi merupakan teknik inti atau teknik kunci. Hal ini dikarenakan konseling dapat memberikan perubahan yang mendasar, yaitu mengubah sikap.
                        Menurut Leona E.Tylor, ada lima karakteristik yang sekaligus merupakan prinsip-prinsip konseling. Kelima karakteristik tersebut adalah:
a.       Konseling tidak sama dengan pemberian nasihat (advicement), sebab didalam pemberian nasihat proses berpikir ada dan diberikan oleh penasihat, sedang dalam konseling proses berpikir dan pemecahan ditemukan dan dilakukan oleh klien sendiri.
b.      Konseling mengusahakan perubahan-perubahan yang bersifat fundamental yang berkenaan dengan pola-pola hidup.
c.       Konseling lebih menyangkut sikap daripada perbuatan atau tindakan.
d.      Konseling lebih berkenaan dengan penghayatan emosional daripada pemecahan intelektual.
e.       Konseling menyangkut juga hubungan klien dengan orang lain.
2.      Penerapan BK di Sekolah
                        Menurut Hikmawati (2010) dalam bukunya Bimbingan Konseling dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidaknya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik (konseli), agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-moral).
Fungsi dan Tujuan BK di Sekolah
                        Fungsi dari bimbingan dan konseling di sekolah diantaranya :
a.       Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama).
b.      Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli.
c.       Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya.
d.      Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
e.       Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian, dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
f.       Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepada sekolah/madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan konseli.
g.      Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
h.      Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak (berkehendak).
i.        Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
j.        Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
                        Tujuan pelayanan bimbingan di sekolah ialah agar konseli dapat :
a.       Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier serta kehidupannya di masa yang akan datang.
b.      Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.
c.       Menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerjanya.
d.      Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan sekolah, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Database Management System (DBMS)
                 Database adalah sebuah file yang mengoordinasi file-file data yang saling berhubungan dan memiliki kepentingan yang sama sehingga akan mempermudah pengolahan data. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem, yaitu sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi didalam suatu organisasi.
                 Sedangkan aplikasi yang digunakan untuk mengelola database disebut dengan Database Management System (DBMS). DBMS merupakan perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pengguna untuk memakai, memelihara, dan mengakses sumber daya data dengan efisien.
                 DBMS merupakan jembatan bagi aplikasi untuk mengakses database, baik untuk meminta informasi maupun untuk menambah atau melakukan perubahan data.
                 Dalam mengelola database, DBMS memiliki kelebihan dibandingkan dengan pengelolaan file secara tradisional, diantaranya sebagai berikut :
a.  Mengurangi duplikasi data yang sering terjadi pada pengelolaan data secara tradisional.
b. Menjaga konsistensi dan integrasi data.
c.  Meningkatkan keamanan data.
d. Dapat menghemat pengeluaran perusahaan karena data dapat digunakan bersama-sama oleh semua unit fungsional.
e.  Menanggulangi permasalahan yang sering terjadi diantara pengguna data karena database berada dibawah seorang database administrator.
f.  Meningkatkan kemudahan akses pengguna akhir.
g. Meningkatkan produktivitas pemrograman.
h. Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data.
Borland Delphi7
                 Delphi adalah suatu bahasa pemrograman (development language) yang digunakan untuk merancang suatu aplikasi program. Produk ini dikembangkan oleh Borland. Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi untuk mengolah teks, grafik, angka, database dan aplikasi web. Program ini mempunyai kemampuan luas yang terletak pada produktifitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta bahasa pemrogramannya terstruktur dan lengkap. Fasilitas pemrograman dibagi dalam dua kelompok yaitu object dan bahasa pemrograman.
                 Delphi menggunakan konsep yang berorientasi objek (OOP), yaitu pemrograman dengan membantu sebuah aplikasi yang mendekati keadaan dunia yang sesungguhnya. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mendesain objek untuk menyelesaikan masalah. OOP ini memiliki beberapa unsur yaitu pemodelan (encapsulation), penurunan (inheritance), polimorfisme (polimorphism). Dengan menggunakan Free Pascal yang merupakan proyek opensource, bahasa ini dapat pula digunakan untuk membuat program yang berjalan di sistem operasi Mac OS X dan Windows CE. Gambar 3 menunjukkan tampilan Delphi7.
Gambar 3. Tampilan Delphi7
                 Keunggulan Delphi dibandingkan dengan pemrograman lainnya, diantaranya adalah :
a.  IDE (Integrated Development Environment) yakni lingkungan aplikasi yang didalamnya terdapat menu-menu yang memudahkan kita untuk membuat suatu proyek program.
b. Mudah digunakan, source code delphi yang merupakan turunan dari pascal.
c.  Sifatnya multi phurpase, yakni mudah digunakan untuk mengembangkan berbagai keperluan pengembangan aplikasi.

PostgreSQL
                 PostgreSQL atau sering disebut Postgres merupakan salah satu dari sejumlah database besar yang menawarkan skalabilitas, keluwesan, dan kinerja yang tinggi. Penggunaannya begitu meluas di berbagai platform dan didukung oleh banyak bahasa pemrograman. Bagi masyarakat TI (teknologi informasi) di Indonesia, Postgres sudah digunakan untuk berbagai aplikasi seperti web, billing system, dan sistem informasi besar lainnya.
                 SQL di Postgres tidaklah seperti yang kita temui pada RDBMS umumnya. Perbedaan penting antara Postgres dengan sistem relasional standar adalah arsitektur Postgres yang memungkinkan user untuk mendefinisikan sendiri SQL-nya, terutama pada pembuatan function atau biasa disebut sebagai stored procedure. Hal ini dimungkinkan karena informasi yang disimpan oleh Postgres bukan hanya tabel dan kolom, melainkan tipe, fungsi, metode akses, dan banyak lagi yang terkait dengan tabel dan kolom tersebut. Semuanya terhimpun dalam bentuk class yang bisa diubah user. Arsitektur yang menggunakan class ini lazim disebut sebagai object oriented.
                 Sebagai perbandingan bahwa sistemdatabase konvensional hanya dapat diperluas dengan mengubah source codenya, atau menggunakan modul tambahan yang ditulis khusus oleh vendor, maka dengan Postgres memungkinkan user untuk membuat sendiri object file atau shared library yang dapat diterapkan untuk mendefinisikan tipe data, fungsi, bahkan bahasa yang baru.
1.      Kelebihan dari PostgreSQL adalah :
a.    PostgreSQL memiliki arsitektur multiproses (forking) yang berarti memiliki stabilitas yang lebih tinggi, sebab satu proses anak yang mati tidak akan menyebabkan seluruh daemon mati—meskipun pada kenyataannya, dulu ini sering terjadi.
b.    Dalam kondisi load tinggi (jumlah koneksi simultan besar), kecepatan PostgreSQL sering mengalahkan MySQL untuk query dengan klausa JOIN yang kompleks, hal ini dikarenakan PostgreSQL mendukung locking di level yang lebih rendah, yaitu row.
c.    PostgreSQL memiliki fitur OO seperti pewarisan tabel dan tipe data, atau tipe data array yang kadang praktis untuk menyimpan banyak item data di dalam satu record.Dengan adanya kemampuan OO ini maka di PostgreSQL, kita dapat mendefinisikan sebuah tabel yang mewarisi definisi tabel lain.
d.   PostgreSQL menyediakan hampir seluruh fitur-fitur database seperti yang terdapat dalam produk database komersial pada umumnya.
e.    PostgreSQL pun memiliki tipe data geometri (seperti titik, garis, lingkaran, poligon) yang mungkin berguna bagi aplikasi ilmiah tertentu
f.     PostgreSQL memberikan kita kemampuan mendefinisikan sebuah field sebagai array.
g.    PostgreSQL memiliki hampir semua fasilitas standar yang biasanya diinginkan: view (tabel virtual), trigger, subselek, stored procedure (dalam beberapa bahasa), dan foreign key constraint
h.    PostgreSQL juga memiliki apa yang disebut rule, yaitu tindakan custom yang bisa kita definisikan dieksekusi saat sebuah tabel di-INSERT, UPDATE, atau DELETE
i.      Postgres juga mempunayai kemampuan untuk membuat konektifitas dengan database lain seperti pgdump, Interbase, pgaccess dan hampir semua database pada Linux.
j.      kemampuannya menampung data spasial, sehingga ia bisa digunakan dalam pembuatan situs yang berbasis Web GIS untuk pemetaan dan sebagainya.
k.    PostgreSQL memiliki lisensi GPL (General Public License) dan oleh karena itu PostgreSQL dapat digunakan , dimodifikasi dan didistribusikan oleh setiap orang tanpa perlu membayar lisensi (free of charge) baik untuk keperluan pribadi, pendidikan maupun komersil.
l.      PostgreSQL mendukung banyak jenis bahasa pemrograman,
antara lain: SQL, C, C++, Java, PHP, etc.
m.  PostgreSQL juga merupakan alternative untuk sistem database
open-source lainnya seperti MySQL dan Firebird, terutama sistem proprietari seperti Oracle, Sybase, IBM’s DB2dan Microsoft SQL Server.
2.      Kelemahan dari PostgreSQL adalah :
a.    kurang begitu populer dan cocok bekerja di lingkungan web jika   dibandingkan dengan mysql.
b.    Kurang fokus dalam hal kelangsingan dan kecepatan.
c.    arsitektur dengan multiproses ini sulit diterapkan ke Windows, sebab Windows amat thread-oriented.
d.   PostgreSQL sendiri saat ini bisa dijalankan di Windows, tapi melalui lapisan emulasi Cygwin.
e.    Kurang unggul dalam hal ketersediaan fungsi built-in.
f.     Replikasi di PostgreSQL sendiri belum disertakan dalam distribusi standarnya.
g.    PostgreSQL sendiri terbatas hanya bisa melakukan penambahan kolom, penggantian nama kolom, dan penggantian nama tabel.

H.    Metode Penelitian
                 Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem informasi bimbingan dan konseling ini menggunakan model waterfall. Alasan penulis menggunakan cara waterfall dikarenakan metode ini mempunyai tahapan-tahapan yang jelas, nyata dan praktis. Setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya pengulangan dalam tahapan sehingga pengembangan sistem yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang diinginkan.
                 Waterfall model merupakan salah satu model perangkat lunak yang mengambil kegiatan proses dasar seperti spesifikasi, pengembangan, validasi, dan evolusi, dan merepresentasikannya sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti analisis dan definisi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian unit, integrasi sistem, pengujian sistem, operasi dan pemeliharaan (Sommerville, 2003).
                 Tahapan dan langkah-langkah pengembangan sistem menggunakan metode waterfall adalah sebagai berikut :
a.         Analisa kebutuhan
Menganalisa kebutuhan berupa pembuatan bisnis proses yang memenuhi kebutuhan user mengenai system.
b.         Desain sistem
Mendesain sistem informasi yang dilakukan dengan membuat rancangan sistem dalam bentuk DFD, struktur navigasi, dan storyboard yang akan diikuti dengan rancangan hak akses, rancangan database, rancangan tampilan dari keseluruhan sistem yang telah disesuaikan dengan kebutuhan user dan penentuan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membuat sistem tersebut.
c.    Penulisan kode program
Membuat suatu aplikasi sistem informasi bimbingan dan konseling berdasarkan perancangan sistem yang telah dilakukan pada tahap desain sistem.
d.   Pengujian program
Melakukan pengujian pada sistem yang telah dibuat. Pengujian ini ditujukan untuk menguji keterhubungan dari tiap-tiap fungsi perangkat lunak untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah terpenuhi.
e.    Penerapan program
Tahap ini berkaitan dengan bagaimana pengimplementasian dan proses pemeliharaan sistem informasi bimbingan dan konseling yang akan berjalan pada SMP Negeri 4 Demak.

I.       Jadwal Penelitian
Rencana jadwal untuk menyelesaikan penelitian ditunjukkan pada Tabel 2.
No
Kegiatan
Bulan
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
Penulisan Proposal





2
Pengajuan Proposal





3
Seminar Proposal





4
Penelitian





5
Penulisan Laporan Penelitian





6
Pengumpulan Laporan Penelitian





7
Revisi Laporan Penelitian





8
Seminar Hasil Penelitian







J.      Daftar Pustaka
Adhi, Septian Baskoro. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Bimbingan Konseling (Study Kasus di SMP Negeri 1 Magelang). Skripsi. Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga.

Hikmawati, Fenti. 2011. Bimbingan Konseling. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Lurawin, Tinno. 2012. Analisis dan Perancangan Sistem Bimbingan Konseling Terkomputerisasi Pada SMP Negeri 8 Surakarta. Skripsi. Yogyakarta : STMIK Amikom.

Mulya, Ayuning Putri., Dr. Asep Juarna. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen pada PT. Bangun Indonesia R U Menggunakan Metode Waterfall. Universitas Gunadarma.

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Muna, Nailil. 2010. Sistem Informasi Manajemen Bimbingan Konseling di SMKN 2 Surabaya Berbasis JSP. Tugas Akhir. Surabaya : ITS.

Samantha, Donna Primasari. 2011. Perancangan Sistem Informasi pada Toko SAHHABA. Skripsi. Semarang : UNDIP.

Sugiana, Owo. 2001. SQL dengan Postgres. Editor : 1 Made Wiryana mwiryana@rvs.uni-bielefeld.de.

http://tempoedolo.wordpress.com/  (diakses hari Jum'at tanggal 22 Februari 2013 jam 11:55)

http://ekoeriyanah.wordpress.com/2012/03/31/pengenalan-borland-delphi-7/ (diakses hari Senin tanggal 25 Februari 2013 jam 15:34)

http://future-21.blogspot.com/2012/05/tutorial-borland-delphi-7.html (diakses hari Senin tanggal 25 Februari 2013)