Sugeng Rawuh ^_^

" Mugi saking serat kedik menika saged maringi faedah kagem sederek sedaya"

Rabu, 09 Mei 2012

Proposal Metopen


PROPOSAL PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN  ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
(STUDI KASUS DI SMAN 2 DEMAK)




logo UIN



OLEH :
AYU DWI NOVIYATI
09650018






PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2012
I.                  Judul
Judul dari proposal ini adalah “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus SMA N 2 Demak)”

II.               Latar Belakang Masalah
                        Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal yang ada di Indonesia dan didalam kurikulumnya sudah ada suatu penjurusan mata pelajaran dimulai dari kenaikan kelas XI, yaitu penjurusan untuk mata pelajaran IPA, IPS dan BAHASA.
                        Penjurusan di SMA diperkenalkan sebagai upaya agar siswa dan siswi lebih terarah pada satu bidang yang diminatinya dan bisa lebih berkonsentrasi pada bidang yang diminati tersebut. Siswa yang mempunyai kepintaran dalam sains dan ilmu eksakta biasanya akan lebih memilih jurusan IPA sedangakan siswa yang mempunyai minat sosial dan ekonomi biasanya akan memilih jurusan IPS. Dan siswa yang gemar serta punya kemampuan dalam bidang bahasa maka akan memilih jurusan BAHASA.
                        Penjurusan di SMA Negeri 2 Demak masih menggunakan cara manual yaitu dari kemauan sendiri dari pihak siswa dan dengan mengisikan angket pemilihan jurusan yang diberikan dari pihak sekolah serta rekomendasi dari pihak orang tua. Dari angket tersebut, kemudian akan dipertimbangkan oleh wali kelas yang mempunyai wewenang tertinggi untuk menentukan dimana siswa tersebut akan masuk pada salah satu jurusan. Jadi kadang siswa yang kemampuan akademiknya terbatas banyak yang bingung untuk memilih jurusan apa yang akan mereka ambil sehingga menyulitkan mereka untuk mengambil sebuah keputusan. Karena beberapa siswa yang kemampuan akademiknya kurang baik tetapi mereka ingin sekali masuk IPA, sebaliknya ada juga siswa yang kemampuan akademiknya cukup baik tetapi lebih memilih untuk masuk IPS karena mereka beranggapan jika masuk IPA akan mendapatkan pelajaran-pelajaran yang sulit seperti hitung-hitungan kimia dan fisika.
                        Sistem pendukung keputusan ini bukan sebagai pembuat keputusan, tetapi sebagai alat bantu dan saran untuk memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pemilihan jurusan untuk siswa dan siswi di SMAN 2 Demak.
                        Salah satu metode sistem pendukung keputusan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP ini cukup efektif dalam menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut ke dalam bagian-bagiannya. Dengan metode AHP ini penulis membuat sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan di SMA Negeri 2 Demak dan diharapkan nantinya dapat membantu siswa dan siswi SMA N 2 Demak dalam menentukan keputusan untuk memilih jurusan IPA, IPS atau BAHASA.

III.           Rumusan Masalah
                        Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana membuat aplikasi Sistem Pendukung Keputusan dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk membantu siswa dan siswi SMA khususnya di SMAN 2 Demak dalam menentukan jurusan  yang sesuai dengan minat dan kemampuan akademik serta tes bakat. Dan bagaimana mengimplementasikan desain sistem tersebut menjadi sistem berbasis web dengan menggunakan PHP dan MySQL.

IV.           Batasan Masalah
1.      Studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 2 Demak.
2.      Penentuan jurusan dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan minat, nilai akademik dan tes bakat.
3.      Sistem dibuat menggunakan data dari sekolah.
4.      Implementasi pada sistem yang akan dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.

V.               Tujuan dan Manfaat Penelitian
A.    Tujuan Penelitian
      Membuat aplikasi sistem pendukung keputusan berbasis web agar bisa membantu untuk menentukan jurusan bagi siswa dan siswi SMAN 2 Demak yaitu siswa kelas X yang akan naik ke kelas XI dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) berdasarkan nilai-nilai rapor, minat dan tes bakat.
B.     Manfaat Penelitian
1.      Membantu serta memudahkan siswa dan siswi SMAN 2 Demak dalam memilih jurusan yang tepat.
2.      Membantu petugas kesiswaan pengolahan data akademik dan juga membantu wali kelas dalam mengatur kuota kelas penjurusan.

VI.           Tinjauan Pustaka
                        Penelitian mengenai sistem pendukung keputusan pemilihan jurusan di SMA bukanlah baru pertama kali ini dilakukan, sudah ada penelitian terdahulu tentang penerapan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)  tersebut.
                        Penelitian yang berkaitan dengan pengembangan sistem pendukung keputusan dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Jurusan Di Madrasah Aliyah (Studi Kasus MAN Wates 1 Kulon Progo)”(Sejati, 2010). Dalam penelitian ini, aplikasi dikembangkan dengan Logika Fuzzy (Fuzzy Inference System) menggunakan metode Tsukamoto yaitu menentukan pilihan jurusan dengan kemungkinan hasil terbaik karena telah diproses melalui tahap-tahap perhitungan logika fuzzy dengan data-data yang valid sesuai kemampuan siswa.
                        Penelitian lain yang serupa dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Asisten Praktikum Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Program Studi Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)”(Riyanto, 2011). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) yaitu metode yang mampu memecahkan masalah multi kriteria menjadi beberapa elemen dalam sebuah hierarki.
                        Penelitian lainnya, menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dilakukan oleh Hidayat (2011). Penelitian mengenai Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Di SMA (Studi Kasus di SMAN 1 Pemalang) metode AHP ini dibangun dengan PHP dan Database MySQL.

VII.        Landasan Teori
A.    Sistem Pendukung Keputusan
1.      Definisi Sistem Pendukung Keputusan
                        Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah suatu bentuk computer base information sistem yang interaktif, flexibel, dan secara khusus dikembangkan untuk mendukung penyelesaian dari masalah menajemen yang tidak terstruktur untuk memperbaiki pembuatan keputusan (Turban, 1995).
                        Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistem) merupakan suatu istilah yang mengacu pada suatu sistem yang memamfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan. Yaitu, merupakan suatu sistem yang interaktif yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang tidak terstruktur (Hidayat, 2011).
                        SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.
                        SPK tidak ditekankan untuk membuat keputusan, tetapi untuk melengkapi mereka yang terlibat dalam pengambilan keputusan dengan sekumpulan kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan dan sistem ini bukan dimaksudkan untuk mengganti pengambilan keputusan dalam membuat suatu keputusan, melainkan mendukung pengambil keputusan.
2.      Manfaat dan Keterbatasan SPK
                        Manfaat yang bisa diambil dari sistem pendukung keputusan ini adalah (Hidayat, 2011) :
1)      SPK memperluas kemampuan pengambilan keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.
2)      SPK membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak teratur.
3)      SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
                        Keterbatasan dari sistem pendukung keputusan ini diantaranya adalah :
1)      Ada beberapa kemapuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya mencerminkan persoalan sebenarnya.
2)      Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).
3)      Proses - proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada perangkat lunak yang digunakan.
4)      SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambilan keputusan dalam melaksanakan tugas.
3.      Komponen SPK
                        Dibawah ini beberapa komponen yang ada pada sistem pendukung keputusan (Subakti, 2002) :
1)      Data Management
Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS). Manajemen data dapat diinterkoneksikan dengan data warehouse perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan untuk mengambil keputusan.
2)      Model Management
Melibatkan model finansial, statistikal, management science atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis dan management software yang diperlukan.
3)      Communication (dialog subsystem)
User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka, Browser Web memberikan struktur antarmuka pengguna grafis yang familier dan konsisten. Istilah antarmuka pengguna mencakup semua aspek komunikasi antara pengguna dengan system. Cakupannya tidak hanya perangkat keras dan perangkat lunak saja, tetapi juga faktor – faktor yang berkaitan dengan kemudahan penggunaan, kemampuan untuk dapat diakses, dan interaksi manusia – mesin.
4)      Knowledge Management
Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. System ini memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan pengambilan keputusan. System ini dapat diinterkoneksikan dengan repositori perusahaan yang disebut basis pengetahuan organisasional.
B.     Analytichal Hierarcy Process (AHP)
1.      Definisi Analytichal Hierarcy Process (AHP)
                        AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki menurut Saaty (1993). Hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.
                        AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :
1.    Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih sampai pada subkriteria yang paling dalam.
2.    Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.
3.    Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.
2.     Kelebihan dan Kelemahan AHP
                        Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan kelemahan dalam system analisisnya. Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah :
§  Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
§  Kompleksitas (Complexity)
AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
§  Saling ketergantungan (Inter Dependence)
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
§  Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
§  Pengukuran (Measurement)
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
§  Konsistensi (Consistency)
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
§  Sintesis (Synthesis)
AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
§  Trade Off
AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
§  Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)
AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
§  Pengulangan Proses (Process Repetition)
AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.
                        Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut:
§  Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
§  Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.
3.         Prinsip Dasar AHP
                        Analytical Hierarchy Process (AHP) didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu :
1.        Dekomposisi
Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi bagian-bagian secara hirarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus. Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan, kriteria dan level alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih banyak kriteria yang lain. Level paling atas dari hirarki merupakan tujuan yang terdiri atas satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di mana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.
2.        Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments)
Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas.
3.    Sintesa Prioritas
       Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas.
C.    Penjurusan
1.      Pengertian Penjurusan
                        Penjurusan merupakan upaya untuk membantu siswa dalam memilih jenis sekolah/program pengajaran khusus atau program studi yang akan diikuti siswa.
                        Penjurusan dimulai di kelas XI semester 1 dan penjurusan dilakukan berdasarkan atas pilihan siswa (minat), kemampuan akademik, dan potensi siswa. Untuk jurusan IPA terdapat 4 mata pelajaran ciri utama (Fisika, Kimia, Matematika dan Biologi) harus mencapai ketuntasan. Untuk jurusan IPS mata pelajaran Ekonomi, Geografi, Sejarah dan Sosiologi harus mencapai ketuntasan. Untuk jurusan Bahasa, mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Asing lain, dan Teknologi Informatika dan Komunikasi harus mencapai ketuntasan. Untuk jurusan non pengkhususan harus mempertimbangkan kondisi obyektif sekolah terkait dengan sumber daya yang ada.
                        Penjurusan siswa dimaksudkan untuk memenuhi kepentingan siswa dalam rangka pengembangan dan kesuksesan siswa secara optimal. Oleh karena itu, semua pihak perlu mencari jalan terbaik untuk mewujudkan tujuan tersebut dengan meletakkan kepentingan siswa sebagai hal yang dominan.
2.                  Tujuan Penjurusan
                        Tujuan dalam penjurusan diantaranya adalah sebagai berikut :
§  Penjurusan siswa memperoleh informasi yang lengkap dan jelas tentang berbagai kemungkinan pilihan yang ada bagi kelanjutan pendidikannya.
§  Siswa dapat memilih dengan tepat jenis sekolah/program studi yang sesuai dengan kemampuannya.
3.      Lima Dasar Pertimbangan Dalam Penjurusan
            lima dasar pertimbangan yang digunakan dalam penjurusan diantaranya :
1)      Kemampuan dasar umum (kecerdasan)
2)      Bakat, minat dan kecenderungan pribadi
3)      Hasil Belajar
4)      Ketersediaan fasilitas sekolah
5)      Dorongan moral dan finansial orangtua


VIII.    Metode Penelitian
A.    Teknik Pengumpulan Data
        Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh hasil yang akurat dan valid secara maksimal. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.       Studi Literatur atau Kepustakaan
Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui membaca dan mempelajari referensi-referensi berupa makalah, jurnal ilmiah, skripsi, atau buku. Fasilitas internet juga digunakan media untuk mencari data atau informasi yang dipublikasikan di dunia maya yang berkaitan dengan objek penelitian.
b.      Wawancara
Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab yang diajukan secara langsung kepada narasumber untuk mendapatkan data atau informasi yang berkaitan dengan objek penelitian.
c.       Observasi
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan atau peninjauan langsung terhadap sumber permasalahan serta berkomunikasi langsung dengan pihak yang bersangkutan serta bertanggung jawab dalam penentuan jurusan pada sekolah tersebut.
B.     Jenis Data Yang Digunakan
a.       Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari pengamatan obyek yang dijadikan penelitian dalam penelitian ini yaitu SMA N 2 Demak.
b.      Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi. Data tersebut dapat berupa buku-buku atau literatur-literatur dan media elektronik yang menunjang penelitian yang sesuai dengan topik penulisan dan permasalahan yang dihadapi.

IX.           Jadwal Penelitian
                        Penelitian ini akan dilaksanakan dengan mengikuti estimasi jadwal yang telah disusun seperti pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel Estimasi Jadwal Penelitian
No.
Keterangan
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Pengajuan Judul
















2
Pengumpulan Data
















3
Analisa Permasalahan
















4
Penelitian
















5
Pembuatan Laporan
















Keterangan :     
               = Pelaksanaan Kegiatan


X.               Daftar Pustaka
Hidayat, A. (2011). Sistem Penunjang Keputusan Untuk Pemilihan Karyawan Teladan Dengan Logika Fuzzy Tsukamoto (Studi Kasus : PT F.I.F (Federal International Finance)). Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer BANJARBARU. Banjarmasin.
Hidayat, M.T. (2011). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Jurusan Di SMA Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Di SMAN 1Pemalang). Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Latifah, S. (2005). Prinsip-Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process. Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.
Sejati, Rr.H.P. (2010). Sistem Pendukung Keputusan Dalam Pemilihan Jurusan Di Madrasah Aliyah (Studi Kasus MAN Wates 1 Kulon Progo). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Subakti, I. (2002). Sistem Pendukung Keputusan (Desicion Support System). Institusi Teknologi Sepuluh November. Surabaya.
Syaifullah (2008). Pengenalan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process), diakses dari syaifullah08.wordpress.com pada Februari 2010.



XI.           Biodata Peneliti
a. Data Personal
NIM                            : 09650018
Nama                           : Ayu Dwi Noviyati
Tempat / Tgl. Lahir      : Tuban, 01 November 1991
Jenis Kelamin              : Perempuan
Agama                         : Islam
Lembaga                      : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Fakultas                       : Sains dan Teknologi
Program Studi             : Teknik Informatika
Alamat Asal                : Ds. Mulyorejo Cangkring Kec. Demak Kab. Demak Rt:01                                                   Rw:01 N0.06
Alamat  Di Jogja         : Jl.Timoho Gk.1 Wirakarya Sapen Kelurahan Demangan Rt:28                                             R2:08 No.505
Telp.                            : Hp. 083862708864
Email                           : ayu_dwin@yahoo.com

b. Pendidikan Formal
Jenjang
Nama Lembaga
Jurusan
Tahun Lulus
SD
SDN Mulyorejo 1
-
2003
SMP
SMP N 4 Demak
-
2006
SMA
SMA N 2 Demak
IPA
2009



                                                                                                Yogyakarta, April 2012
                                                                                                              Penulis